Kamis, 23 Juni 2011

AKU INGIN PULANG

Aku Ingin Pulang dan mencari kepercayaan diriku yg belakangan ini mudah Hilang, kesabaranku yang mulai 
tergerus dan kebanggaanku yg entah kemana.

Aku ingin pulang membelai padi di ladangku yang hijau di tanah Celebes, mengotori kakiku dengan lumpur tanah Makassar, membajak sawah yang membawa kehidupan bagi leluhurku, mendengar decingan padi yang di tumbuk di alu hadapan rumahku, menhirup udara angin mamiri dan bercanda dengan riuk ombak selat Makassar.

Aku ingin pulang mendengarkan celoteh sahabatku tentang keberanian mereka menantang dunia, menggerus zaman dan nyanyian mereka tentang hidup yang semakin kejam.

Aku ingin pulang  menhembuskan sabda hukum yg kupelajari, meyuarakan kebenaran yang kuyakini untuk menjadikanku sebaik baiknya manusia

Aku ingin pulang ditempat aku merasa tenang, ditempat dimana tak seorangpun kan menhianatiku ditempat dimana saya dimanusiakan ditempat dimana saya melakukan perjanjian dengan allah, ditempat dimana saya untuk pertama kali menhirup udara dunia yang penuh dosa.

Hatiku sangat ingin pulang namun ragaku tak bisa.

Disaat aku pulang aku merasa diriku yang sebenarnya.. menjadi Makassar yang seutuhnya, kuingin pulang untuk menperdalam siri na pace yang makin tak kuilhami.

Aku ingin pulang seperti para pelaut Makassar jaman dulu yang berlayar ke ujung dunia dan memperlihatkan kepandaian dan keberaniannya.

Kan kupulang merawat Badikku, pusaka kebanggakan yang mempunyai makna filosofis yang masih tak dapat kuungkap untuk pulangku.

Aku ingin pulang dan mengenang masa lalu, mengenang disaat kecilku yang merengek disaat engkau sedang didapur, ibu disaat tidurmu engkau sering kubangunkan dengan tangisku yang lantang, ibu anak nakalmu ini telah dewasa yang masih merindu disuapi makan dari tangan lembutmu yang penuh cinta, taukah ibu disaat aku rindu padamu aku cukup mendengar suaramu tapi takcukup sekedar menenangkan gejolak di jiwaku, ibu teringat disaat kecilku disaat aku dimarahin ayah engkau selalu menjadi pelindungku, bu kini kutelah berubah dan takkan menyusahkan ibu lagi di saat pulangku nanti, disaat jauhku kuselalu menharap doamu yang langsung kepada sang ilahi

Disaat aku pulang ku ingin mendengar ceramahmu ayah, menyimak tutur bahasamu nan indah di hati, mendengar kalimat yang kadang tak kudapatkan di buku manapun, mendengarkan sajak dan pepatah Makassar kuno darimu, memintamu mengajariku tentang arti kehidupan, seni dan satra darimu, masih segar di pikiranku disaat aku menangis penuh penyesalah, disaat aku gagal menjadi seorang calon dokter, disaat aku merasa dititik terendah dalam hiduku, disaat aku merasa diriku takberarti engkau memberikanku kata-kata sakti yang mengangkat moril dan semangatku kembali ‘’orang yang pandai bersukur adalah orang yang paling bahagia’’ selama ini kamu kurang pandai bersukur, dunia belum berakhir sabdamu waktu itu, jadilah seorang ahli hukum yang menyuarakan kebenaran maka itu lebih mulia dimataku, sungguh ayah engakaulah lentera hidupku yang indah,

Aku ingin pulang tapi tak ingin pulang, aku ingin kesana tapi tak bisa melawan waktu, aku ingin lari tapi taka da momentum yang tepat, hingga suatu masa aku kan pulang dan mengenalkan siapa diriku.

Aku adalah aku yang berlari mengejar mimpi. Aku pergi dan akan kembali untuk pulang kan kukenang semua tentang ini, tentang suatu perjalanan hidupku, tentang kisah suka,senang,sedih,bahagia, dan pahit.. inilah hidupku yang kan kubawa dan kupertanggungjawabkan dihadapan Tukanku kelak nanti.

Hingga saat aku pulang yang sebenarnya untuk  bertemu sang penciptaku.. inilah pulangku yang hakiki, pulangku untuk menhadap dirimu yaa rabb.. pulang untuk selamanya.

Tulisan ini belum selesai..dan kan kuselesaikan ketika aku menemukan makna pulang itu..