Senin, 13 Februari 2012

Ku Cinta Tanpa Karena

Entah apa yang harus kukatakan saat berjumpa denganmu, melihat senyummu dan menikmati paras cantikmu yang telah memikat hatiku selama bertahun-tahun, engkau misteri dalam hidupku, , dan menjadi teka-teki terbesar dalam hidupku.

Kutaktau harus menulis apa tentang kamu, karena kata terlalu terbatas untuk menggambarkan sosokmu yang telah mengispirasiku selama ini, senyum itu tak lekang dalam pikiranku selalu ada seperti aku meningat senyum manis ibuku saat aku dilahirkan didunia. Rasanya apapun akan kulakukan untuk dapat melihat senyum manismu di pagi hariku, bibir tipis indahmu yang memenjara sejuta makna yang takmamu tuk kupecahkan.

Tahukah engkau berada didekatmu sungguh membuat hati ini tentram, yaah walau dunia sedang tidak sopan padaku tapi masa bodoh dengan dunia saat kamu ada disisiku, karena denganmu semua ini tanpa karena, semua ini tanpa atau, dan semua ini tanpa jika, apapun itu,.. sadarkah dirimu akan sikapku selama ini.

Mungkin ini sebagai sengaja dengan sadar kemungkinan hingga membuat diriku terjatuh dalam suatu kesengajaan yang mungkin membuatku menyukaimu, atau dengan maksud agar hati ini senang untuk masa tertentu sebelum mengetahui bahwa semua ini tidak ada artinya dimatamu, tapi katakanlah walau itu sakit kata pepatah.

Kan kucatat bagian ini dalam bab khusus dalam perjalanan hidupku, yaah mungkin di bab awal atau bab akhir yang didalamnya ada kutipan namamu sebagai seorang wanita yang pernah sangat kuinginkan di dunia ini melebihi siapapun.

Dalam bab khusus itu aku ingin menulis siapa kamu di mataku bukan melalui perspektif orang lain, kan kugambarkan kamu dengan hati-hati karena ini kental dengan subyeftifitas. Aku tak mampu berdusta karena ketika aku menulis tentangmu semua ini menjadi rumit dan komplikasi kalau dalam dunia saya yaah kamu itu concurcus yang di residivkan rumitkan untuk mengkalkulasinya.

Aku sangat sadar dunia kita sangat berbeda hingga jika aku ibaratkan kamu itu air dan aku itu minyak yang tidak bisa dicampur satu dengan lainnya, tapi apakah tuhan mencipkakan minyak dan air itu untuk tidak saling bersatu, atau apakah tuhan mentakdirkan sang minyak hanya bisa mengapung di atas air tanpa bisa merasakan apa yang dirasakan sang air. Kamu dan aku adalah dua partikel yang berberda aku sangat sadar kita sangat sulit untuk bersatu, perbedaan itu sangat tajam hingga dapat mengiris dagingku yang rapuh, hingga kurasa aku cukup rasional untuk men irationalkan pikiranku.

Dengan melihat senyummu di hari rabu sungguh membuka mataku tentangmu.. tuhan menciptakanmu dengan sungguh-sungguh dengan segala keindahan yang melekat padamu, manifestasi kebesaran sang pencipta subhanallah kata yang keluar dari mulutku untuk suatu yang sangat indah ini, waktu berjalan tertalu cepat bagiku hingga semua itu hilang dan hanya ada rekaman senyum manismu dalam otakku yang terbiasa lupa dan menhapus, kucoba dan kucoba untuk mengingatnya lagi.

Tuhan mengapa kamu pertemukan aku dengannya jika semua ini takkan menjadi milikku, tuhan mengapa kamu membiarkan aku mengenalnya hingga aku merindukan sosok sederhana dalam dirinya, tuhan hingga kini aku masih bertanya mengapa kamu melimpahkan perasaan cinta ini kepadanya melalui diriku yang tak mampu tuk kurasakan apa yang sebenarnya terjadi, tuhan jika ini kehendak takdirmu mengapa kamu memilih aku untuk melihatnya dan menyukainya jika bukan untuk memilikinya, tuhan mengapa kamu lampisakan rasa cinta yang dalam dihatiku hingga kadang rasa ini membuatku menggalaukan diri ini, oooh tuhan..tuhanku semesta alam..tuhan yang menciptakan rasa cinta jika semua ini hanyalah bayang-bayang rasa yang tak ada kelanjutannya maka hilangkan rasa cintaku padanya, pertemukan aku dengan seorang yang mampu untuk mereduksi rasaku ini kepadanya, tuhan jika aku bertemu denganmu ingin ku lihat dafar jodohmu apakah aku dan dia akan berjodoh, jika semua ini hanyalah numpang lewat dalam hidupku, tuhan aku mohon biarkan dia juga mencatat namaku dalam suatu bab di hatinya karena aku sungguh menginginkannya walau semua ini takkan terjadi.


Aku takut suatu saat aku tak lagi mendengar suaranya..
Melihat senyum manisnya..
Mendengar nasehat darinya yang menyuruhku lebih dekat kepadamu yaa rabb..
Hingga suatu saat aku harus melihatnya bersama orang lain…
Kan kukatakan bahwa inilah perjalanan yang cukup pahit untuk diingat..tapi sangat manis untuk di kenang.
Kutulis semua ini tentangmu buat seorang wanita yang sangat kusayangi seorang wanita yang pantas di Cintai dengan segala kemungkinan.. buat dia yang sedang menempuh kuliah di Jakarta.. buat segala kekagumanku akan sosok dan kesantunanmu yang indah nan memikat hati.. 

Oleh Ulhaq Andyaksa Jakarta 2 Februari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar