Rabu, 12 Januari 2011

CintaQ tumbuh dari persahabatan.



            Bagiku frase kalimat diatas adalah benar adanya dan suatu yang terjadi dalam hidupku yang baru ku sadari setelah tahun berganti tahun yang makin menmarjinalkan hati ini, awalnya aku ragu akan hal tersebut, dan setelah menparipurnakan dalam hati ini oh tuhan ternyata perasaan ini yang ku anggap sebagai rasa tulus persahabatan, ternyata jauh lebih intim dari rasa persahabatan itu sendiri…mungki benar pepatah jawa yang berbunyi ‘’ Wit ing trisno, jalaran soko kulino. Demikian bunyi pepatah Jawa yang seringkali saya dengar. Secara bebas, ia dapat diterjemahkan dengan: pohon cinta tumbuh karena terbiasa. Secara umum pepatah jawa bersebut mengandung makna bahwa setelah lama bersahabat benih-benih cinta itu tumbuh dan menjadi suatu rasa yang sangat indah dihati. Dengan kebiasaan kita dapat mencintai seorang mungkin karena sikapnya, atau mungkin paras indahnya yang sedap dipandang, suatu profesi, kepintarannya dan bahkan keturunannya, Mungkin saya terpengaruh pendangan Prof. Din Syamsudin yang mengatakan bahwa Cinta itu sangat tergantung bagaimana keihsalan kita untuk mencintai seorang…yah itulah faktor-faktor seorang dapat mencintai. Tapi bagiku ehtah mengapa ku takmampu menemukan alasan apa yang membuatku sungguh ingin mengunggakapkan perasaan ini. tiap saya menelfon dya semua ilmu yang kumiliki rasanya lenyap tak berbekas saya tampak seperti orang bodoh yang tak mampu mengeluarkan sepatah kata indah baginya, jangankan tuk berkata bahwa saya sebenarnya suka sama dya bahkan berkata gombal sedikitpun rasanya sangat berat selalu saja saya bertingkah dihadapan dya bahwa saya sama sekali tidak memiliki perasaan lebih dari sahabat dihadapanmu walau itu dengan sandiwara yang sedikit mendistorsi perasaanku sendiri, mungkin berat bagiku tak bertemu denganmu dalam waktu lama jauh membawa perasaanku keruang sudut rindu yang menyiksa hati ini, rasanya mencintaimu bagai berada disebuah labirin yang menyesatkanku ke ruang takberujung, tersesat kedalam retorika selembar kertas bertuliskan kata-kata rindu yang menyedihkan terlampau menyedihkan bagiku berharap cinta ini dapat berbuai didunia nyata…
Selama ini aku cukup memendam perasaan ini hingga timbul suatu resistensi didalam suatu pemikiran realistis bahwa perasaan cintaku padamu makin lama makin menyiksaku. 2008 yang indah bisa satu kelas denganmu namun waktu berlalu sangat cepat hingga kini aku takdapat lagi menikmati senyum manismu yang membuat aku sungguh mencintaimu…. Mungkin hingga surat ini terbakar habis oleh api atau bahkan berakhir di recycle bin laptopku…aku takkan mampu menyatakan perasaan ini kepadamu….terkadang saya memiliki kesempatan untuk menyatakan perasaan ini kepadamu, namun karena perasaan takut , malu, takut ditolak dan hal2 lainnya kadang saya memutuskan untuk mengubur perasaan itu , aku terlalu takut tuk ditolak…aku terlalu takut dengan menyatakan perasaanku kan mengubah paradigma kamu tentang arti persahabatan, menjauhkan kamu dariku…jaga jarak atau bahkan menjauiku…aku sungguh takut kan implementasi efek tersebut..aku takut kamu menjauiku dan itu sungguh menyiksaku …ahhh lebih baik ku pendam rasa ini karena jauh darimu lebih sakit dari penyiksaan idiologi…bagiku lebih mudah menpertahankan argument dan teori yang kubangun dihadapan teman-teman fakultas hukum ketimbang berhadapan dengan kamu….karena aku cukup cerdas untuk hal itu….tapi semua itu sangat berbeda konteksnya ketika memasuki ranah perasaan hati ini…ahh sungguh rumit bagai tak ada satu teori yang dapat menjawabnya. Kembali ke frase Cinta itu Tumbuh dari Persahabatan sampai sekarang saya salah satu orang yang yakin bahwa suatu hari cinta itu kan benar adanya entah kapan…..tapi keyakinanku ini seyakin besok mentari kan bersinar lagi…atau bahkan seyakin besok udara di bumi ini masih cukup untuk seluruh jumlah mahluk di dunia ini…oh tuhan sungguh rasa ini indah rasa yang ku pendam begitu lama, ijinkan aku tuhan membagi rasa cintaku padamu kepadanya…tapi sungguh kutaktahu dengan cara apa aku mengatakannya…atau tuhan apa aku harus membiarkan dya tidak mengetahui perasaanku dan menyakiti hati ini ketika melihat dya bersama yang lain ..sungguh ini murni kebodohanku….yang sangat takut…mungkin sebaiknya biar waktu yang menjawab semua teka-teki ini….sebenarnya aku benci mencintaimu aku benci harus rindu kepadamu dan aku benci mengapa kau tak pernah sadar kalau aku sangat menyukaimu mungkin tuhan berkehendak lain atas perkara ini….yaa rabb ku serahkan ijtihatku terhadapmu……


Semua ini kutulis buat seorang wanita yang sangat ku cintai hingga aku sendiri tak mampu mengatakannya….buat dya yang sangat kurindu buat dya yang tak pernah sadar . dan hingga saat ini aku tunggu waktu berlalu dan saya hanya berteman dengan kenyataan bahwa saya takkan pernah mengatakannya

dear my sweetheart N*** A***** rasanya sulit bagiku untuk tidak mencintaimu… rasanya sangat sulit bagiku untuk tidak menyukaimu dengan semua hal yang bisa membuatku merindukan sosokmu yang sederhana.

Surat ini Q tulis untuk Seorang yang sangat Q sayang...Oleh Ulhaq Andyaksa,

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. waah dek Bolmer tulisan ini adalah hasil interprestasi sy terhadap perasaanku yg sesungguhnya terhadapnya...wanita yg sejak dulu kusukai...hingga sekarang dya ng tau atau pura2 ng tau...entahlah

    BalasHapus